Minggu, November 22, 2009

Selamat Datang Kembali

Selamat datang kembali
Milikku yang telah pergi

Selamat datang kembali
Setelah lama kunanti

Selamat datang kembali
Meski tak sama lagi

Maka luangkanlah waktu
Tuk bebaskan semua ragu
Agar langkah ini tak lagi kaku

Minggu, Oktober 25, 2009

Ini Untuknya

1000 x ku tulis namamu di putihnya kertas ini
tak kan pernah cukup untuk mengobati kerinduanku...

1000 x ku jumpai dirimu di mimpiku
tak kan pernah sanggup menahanku untuk tidak menemukanmu di nyataku...

1000 x ku ungkap kebencianku padamu
tak kan pernah bisa menghapus senyum manis dan tatapan hangatmu dalam memoriku...

Jika kesempatan itu masih ada
maka 1000 x akan ku katakan bahwa rasa sayang ini selalu ada untukmu
meski telah kau gores hati ini...

Sungguh, tak kan ku ingat betapa banyaknya air mata yang jatuh
karena ada 1000 maaf untukmu...

Dan seandainya saja kau tau
tak kan berani ku ucap 1000 harap padamu
karena hanya ada satu pintaku...MENGERTI AKU...


Senin, September 28, 2009

Salah....

Terserah mereka mau bilang apa...
Dipandang dari sudut manapun, menurut mereka aku tetap salah...
Tapi tidak semua yang mereka katakan itu benar adanya...
Bukan berarti mereka bohong...
Hanya saja ada yang berbeda dari cara aku dan mereka menyikapi sebuah pernyataan...

Terserah mereka mau bilang apa...
Toh aku tetap salah di mata meraka...
Jadi apa gunanya pembelaan diri?
Kalau hanya akan menambah masalah baru lagi...

Terserah mereka mau bilang apa...
Sekali salah aku tetap salah...
Aku bukan manusia sempurna...
Ku akui aku pasti punya salah...

Tapi satu hal yang kini menenangkan diri ku...
Berbuat sesuatu seperti yang hati ku mau...
Itu jauh lebih damai rasanya...
Meski mereka tetap menyalahkan ku...

Logika VS Kata Hati

Idealnya antara logika dan kata hati haruslah berjalan seimbang...
Tapi dalam hidup, terkadang aku terjebak dalam satu masalah yang memaksa ku untuk memilih salah satunya...
Entah itu logika...
Entah itu perasaan...
Akan jadi serba salah jadinya...
Jika selalu mempertahankan logika, mungkin saja aku akan jadi orang yang tidak peka lagi...
Namun, jika selalu kata hati yang justru mematahkan argumentasi logika, bisa jadi aku akan rapuh karenanya...
Jadi, walau bagaimanapun konsep ideal harus tetap dijalankan...
Tapi, bagaimana jika salah satunya memang ada yang harus dikorbankan?
Itulah pilihan...
Saling menghargai dan tidak saling menyalahkan, mungkin akan jadi jalan keluar yang sebenarnya...

Selasa, Juli 14, 2009

Sabar Bu......Tangan Saya Cuma Dua

Hari pertama di tahun ajaran baru, mungkin menyenangkan bagi anak2 murid sekolah, tapi melelahkan bagi aku. Betapa tidak, di hari itu, toko seragam di sebuah lembaga pendidikan tempat aku bekerja diserbu oleh begitu banyak orang tua murid (kebanyakan ibu2) yang ingin membeli seragam sekolah dan buku2 pelajaran untuk anaknya. Dari tingkatan TK sampai SMU.

Sebenarnya, kalau mereka membeli dengan tertib, mungkin semua bisa terlayani dengan baik. Tapi, mereka semua tidak sabar, dan ingin lebih dulu dilayani, pengen cepat pula. Padahal tangan ku kan cuman dua. Meski ada 2 orang lagi pegawai toko lainnya, tetap aja kami kewalahan menghadapi "keganasan" ibu2 itu. Saking banyaknya yang ingin membeli, aku jadi sering salah ngitung harga...maklumlah aku kan ga sepintar Joe Shandy...hee...

Sampai hari menjelang siang pun, masih banyak saja ibu2 yang datang membeli seragam. Keadaan toko saat itu sudah seperti kapal pecah. Barang2 jualan berserakan kemana2. Akhirnya kami semua harus pulang lebih lama dari biasanya, yakni pukul 15.30, karena harus menghitung hasil penjualan yang sangat banyak pada hari itu. Benar2 melelahkan.

Dan aku menyebutnya sebagai konsekuensi kerja...(ceileh...sok profesional ceritanya...hehe). Setidaknya ini bisa jadi awal dari suksesnya aku merubah mimpi jadi pengusaha sukses menjadi nyata di kemudian hari. Amin.

Senin, Juni 01, 2009

Sahabat Ku Keras Kepala

Terkadang tidak semua nasihat dapat diterima dengan mudah. Padahal nasihat adalah sebuah kalimat bijak yang diucapkan oleh seseorang agar orang yang dinasihati bisa menjadi sosok yang lebih baik. Dan aku bukanlah manusia yang sempurna, bukan pula manusia yang tak pernah punya masalah lalu bersikap sok bijaksana dengan menasihati orang lain yang sedang bermasalah. Aku hanyalah manusia biasa yang berharap agar aku dan orang-orang disekitar ku bisa hidup bahagia bahkan disaat aku dan mereka sedang berada dalam masa-masa sulit. Tidak berlebihan bukan????

Hari itu ada seorang sahabat yang curhat kepada ku tentang cerita cintanya lewat messages di FB. Sahabat ku itu sedang patah hati karena laki-laki yang dicintainya ternyata lebih memilih perempuan lain. Perasaannya terhadap laki-laki itu begitu dalam, sampai-sampai ia sulit menerima kenyataan kalo cintanya bertepuk sebelah tangan. Sahabat ku juga begitu membenci perempuan yang sudah memikat hati lelaki pujaannya itu, dia berharap suatu saat perempuan itu bisa merasakan sakit yang dirasakannya saat ini, bahkan mungkin lebih parah lagi.

Sebagai sahabat, aku pun berusaha menasihatinya untuk tidak mengotori hatinya dengan perasaan benci dan dendam yang berlarut-larut. Aku juga mencoba untuk memberikan dia pengertian bahwa cinta tak harus memiliki, dan sederet kata-kata bijak (menurut ku sih...hehe) lainnya, agar dia segera sadar dari kekeliruannya dan bisa menerima kenyataan bahwa cintanya yang sekarang memang bukan jodoh untuknya.

Tapi, sahabatku itu keras kepala. Dia tidak bisa menerima semua yang aku katakan. Dia tetap teguh mempertahankan kebencian itu dalam hatinya. Entah sampai kapan. Bahkan dia mengancam ku masuk dalam daftar musuh hidupnya jika aku terus menasihatinya.

Yach...namanya juga manusia. Terkadang ego yang terlalu besar membuat manusia enggan menerima kebaikan dari orang lain...Tapi sampai kapan pun dia tetap sahabat ku. Sekeras apa pun pendiriannya, aku tetap mendoakan yang terbaik untuknya....sahabat ku.

Kamis, Mei 07, 2009

Ketika Seorang Teman Tak Lagi Ingat Pada Ku

Pagi itu, hari begitu cerah. Dengan ringan ku pacu motor matic ku menuju kantor. Sampai di kantor ku nyalakan komputer dan memulai pekerjaan ku, setelah sebelumnya mengecek isi facebook. Tiba-tiba aku teringat dengan kelalaian ku pada malam sebelumnya yang salah mengirim sms ke no hp teman yang sudah lama tidak pernah ada kabarnya lagi. Terpikir oleh ku untuk mengirim sms lagi padanya dengan maksud untuk menyambung lagi tali silaturrahmi yang sempat terputus. Isi sms ku yang pertama adalah meminta maaf atas sms nyasar tadi malam, dengan harapan ada tanggapan dari dia sehingga ku bisa bertanya kabar tentangnya. Tak lama, sms balasan masuk, dan aku pun tersenyum. Tapi, setelah ku baca isinya...uchh...sebeeeeeel.....wajah ku memerah menahan emosi dan hampir saja ku banting hp ku...betapa tidak, isi sms balasan darinya adalah: "Ini siapa?"......Apa itu artinya, dia sudah menghapus namaku dari phonebooknya? Lalu aq mencoba mengalah dan mengingatkannya dengan menyebutkan namaku....Tapi kesabaran ku kembali di uji setelah membaca sms balasan darinya: "Ida yang di Gramed?"...Gubrak@#$%^&!!!!! OMG...dia masih belum ingat aku juga... siapa juga yang kerja di Gramed?... Uchh...benar-benar menyebalkan....Akhirnya ku akhiri sms ku dengan memintanya untuk tidak memikirkan siapa aku lagi dan ucapan selamat kembali bekerja!.

Dilupakan seorang teman, terlepas apapun itu alasannya, sangat menyakitkan. Bahkan mungkin sakit yang sama ketika ditinggalkan oleh sang kekasih hati. Kehilangan seorang teman, sama saja dengan kehilangan satu doa kebaikan. Karena bukankah yang namanya teman akan selalu mendoakan yang terbaik untuk temannya yang lain. Tapi ketika seorang teman sudah memilih untuk melupakan aku.....what can I do....tapi aku tidak akan jatuh terpuruk karenanya. Aku masih punya banyak teman yang lain, dan aku sangat yakin mereka tidak akan pernah lupa padaku.